Selasa, 26 November 2019

WASIAT SYAIKH ABDUL QODIR JAILANI-3 | CARA BERSYUKUR KEPADA ALLOH SWT



Wahai saudaraku...beruntunglah orang yang dapat mengenal Alloh melalui rasa syukur dari kenikmatan yang diterimanya. Sungguh beruntung orang yang menyandarkan semua urusannya kepada Alloh dan membersihkan jiwanya dari segala sesuatu yang diharamkan.
      sebaliknya, sungguh celaka orang yang beribadah tanpa menggunakan ilmu. Celaka orang berzuhud tanpa didasari ilmu yang benar. Celaka orang yang mencari harta tanpa ilmu, karena ia tidak bisa membedakan sesuatu yang halal maupun haram. Tanpa ilmu, engkau tidak akan mengenali siapa kawan dan siapa lawan. Hal itu terjadi karena kebodohanmu. Dan kebodohan seseorang itu karena enggan belajar, malas berguru kepada orang yang lebih pandai. Atau merasa sudah pintar, tetapi bagaikan katak dalam tempurung.
     Oleh karena itu, bergurulah kepada yang lebih pandai. Menimbalah ilmu kepada ulama, dan ikuti mereka dalam berzuhud. Karena dengan ilmumu, engkau bisa mengetahui cara-cara yangharus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Alloh. Tidak ada sesuatu-pun yang dapat menghubungkan seorang hamba dengan Tuhan-Nya, kecuali dengan ilmu zuhud. Maka berzuhudlah engkau didunia dengan mengikuti ulama zuhud. Jika zuhudmu didunia ini telah sempurna, maka zuhudlah terhadap makhluk. Kamu tak perlu takut ataupun mengharapkan kebaikan dari mereka.
     Segala sesuatu yang mengarah terhadap perbuatan nafsu,hendaknya engkau menolaknya, kecuali setelah datang perintah dari Alloh Swt. Perbaikilah hubunganmu dengan Alloh Swt. Hendaknya engkau takut terhadap hukum-hukum-Nya. Kemudian datangilah hak-hak-Nya. Jika engkau beramal atas dasar hukum-hukum Alloh,berarti engkau telah beramal dengan jerih payah.  Bahkan engkau telah ikut mendorong orang lain untuk beramal yang lebih baik.
     Wahai saudaraku...orang yang beriman adalah orang yang mau mempelajari kewajiban yang datang dari Alloh Swt. lalu ia beribadah mengamalkannya. Dia mengenal Alloh lalu menyintai-Nya. senanyiasa berkhidmat kepada-Nya. Ia juga benar-benar menyadari bahwa bahaya ataupun manfaat itu tiada lain datangnya hanya dari Alloh Swt.
     Wahai saudaraku...hati yang tertuju kepada Alloh itu lebih tenang daripada hati yang menuju kepada makhluk. Hal ini disebabkan Alloh itu satu sedangkan makhluk itu beraneka ragam. Dan orang yang hatinya selalu tertuju pada makhluk, maka hidupnya tidak akan pernah merasa tenang dan tentram. Karena sesungguhnya ketentraman hati itu hanya bisa dicapai apabila hati itu selalu tertuju kepada Alloh Swt. Dan perlu diketahui, bahwa berhenti pada satu pintu itu lebih baik daripada berhenti di beberapa pintu yang beraneka ragam.
     Oleh karena itu, berhentilah pada pintu Alloh. Maka hatimu serta hidupmu akan merasa tentram dan damai dan akan selalu tertuju kepada-Nya. 

Tidak ada komentar: